Tari Rentak Bandan dari Suku Anak Dalam

FILOSOFI TARIAN RENTAK BANDAN SUKU ANAK DALAM

Tarian Rentak Bandan memiliki sejarah tersendiri. Tarian Rentak Bandan diambil dari duplikasi warga suku anak dalam saat berburu di hutan belantara di daerah mereka. Cerita tarian ini ketika SAD berburu, mereka tidak menyadari bahwa mereka memasuki hutan larangan. Sehingga para pemburu (SAD) tiba di hutan larangan menjadi pingsan alias kesurupan. Jadi saat mereka pingsan di hutan larangan karena tidak dibenarkan melakukan perburuan di hutan tersebut maka saat itu untuk menyembuhkan para warga yang pingsan dipanggillah para sesepuh mereka dan melakukan ritual. Jumlah penari termasuk pemusik, berjumlah delapan orang. Terdiri dari dua pemusik, lima penari dan satu orang yang bertindak sebagai dukun yang kesemuanya terdiri dari laki-laki. Ritual Tari Bandan Suku Anak Dalam merupakan ritual tolak bala.

HUBUNGAN DENGAN SIFAT SUKU TERSEBUT

            Hubungannya, dikarenakan mata pencaharian suku anak dalam yaitu berburu dan ketika berburu mereka terkadang tidak mengetahui apakah hutan yang mereka masuki itu terlarang atau tidak. Jadi ketika mereka memasuki hutan terlarang menjadi pingsan alias kesurupan. Dan untuk menyembuhkan kesurupan itu dipanggilah sesepuh mereka dan melakukan ritual tari rentak bandan tersebut.

PAKAIAN DAN ATRIBUT

Pakaian dan atribut yang digunakan sangat simple dan sederhana,tidak memiliki atribut berlebihan karena yang digunakan hanyalah beberapa lembar daun pisang yang sudah kering lalu di buat merumbai sebagai bawahanya, bawang Bombay yang dibuat seperti kalung dileher dan bawang merah yang dibuat seperti gelang yang dipakai pada pergelangan tangan dan kaki. Lalu pada wajah dirias seperti hantu dan rambut yang dibuat tidak teratur.

SUMBER REFERENSI

Comments