PENGENALAN
APLIKASI SEMANTIC WEB DALAM DUNIA PERKEMBANGAN WEB
Amalia Yuliantika
S1 Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100 Depok, Telp (021)78881112
Email: amaliayuliantika@yahoo.com
ABSTRAKSI
Penulisan ini membahas
tentang pengenalan aplikasi semantic web dalam dunia perkembangan web saat ini.
Seperti yang kita ketahui perkembangan teknologi semakin pesat diikuti dengan
perkembangan softwarenya. Software tersebut berupa perkembangan web yang ada.
Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber berguna diidentifikasi oleh
pengenal global yang disebut Identifier (URI). Sebuah halaman Web diakses
dengan cara menuliskan URLnya atau mengikuti link yang menuju kepadanya,
menggunakan browser Web. Sebenarnya tidak ada kesepakatan adanya versi dalam
aplikasi web, namun untuk memudahkan pembahasan dan menandai munculnya
perkembangan teknologi web, banyak praktisi yang memberi label Web 1.0, Web 2.0
dan Web 3.0. Penulisan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan masyarakat umum
tentang aplikasi semantic web yang lebih cerdas. Selain itu, akan membahas
teknologi dibelakang semantic web seperti XML, RDF, OWL. Pada bagian akhir,
saya juga membahas java kerangka untuk mengembangkan aplikasi web semantic
disebut jena.
Keywords:
Semantic Web, RDF, OWL, SPARQL, Jena
1.Pendahuluan
Kemajuan
teknologi dewasa ini sudah begitu pesat, begitu juga dengan penyebaran
informasi. Kemajuan teknologi internet merupakan salah satu dari kemajuan
teknologi yang ada. Kemajuan teknologi internet yang ada dapat memperluas
informasi melalui dunia maya dan juga kemajuan teknologi internet hendaknya
disamakan dengan mudahnya orang dalam mengakes informasi . Pesatnya
perkembangan informasi telah memberi dampak pada berbagai bidang kehidupan. Website
merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat modern sekarang ini, baik itu digunakan
untuk melakukan transaksi, penyebaran informasi, maupun pencarian informasi.
Website yang memiliki mesin pencari informasi seperti google atau yahoo kini
telah menjadi alternatif utama bagi masyarakat modern dalam mencari berita atau
informasi.
Namun demikian,
walaupun mesin-mesin pencari ini sanggup memberikan berbagai informasi yang
dibutuhkan, seringkali ketepatan dalam mencari informasi tersebut
dipertanyakan.
Para ahli dan peneliti
Internet bersepakat untuk mengatasi permasalahan ini. Internet membutuhkan
suatu mekanisme yang memampukan komputer mengerti arti kata yang kita cari.
Dengan kata lain, kita membutuhkan suatu cara agar kata-kata yang tertera di
dalam suatu dokumen Web dapat dibaca dan dimengerti oleh mesin (machine-readable
data). Website yang memiliki kemampuan seperti ini seolah-olah memiliki
kecerdasan buatan yang sanggup memberikan jawaban yang tepat terhadap
pertanyaan atau kebutuhan para penggunanya.
Para peniliti setuju
bahwa Semantic Web merupakan suatu cara untuk melakukan revolusi di dunia
Internet yang akan menyatukan interaktifitas pengguna, kolaborasi informasi,
dan kecerdasan buatan pada sebuahWebsite[Joh07].
2.
Klasifikasi Teknologi Web
Teknologi Web
sedemikian berkembangnya sehingga para ahli telah memberikan penomoran untuk
mengklasifikasikan generasi teknologi Web yang digunakan.
2.1 Web 1.0
Web 1.0 merupakan
teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet
karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya,
Website yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk
pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai
Website seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat
dikategorikan ke dalam jenis ini.
2.2 Web 2.0
Istilah Web 2.0 pertama
kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi Web
generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara
online. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut: “Web
2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan
internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami
berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah
satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek
jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut.”
Berbagai layanan
berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies
(misalnya: “flickr.com”,
“del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di
antara para pengguna Web. Pada umumnya, Website yang dibangun dengan
menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
• CSS (Cascading Style
Sheets)
• Aplikasi Rich
Internet atau berbasis Ajax
• Markup XHTML
• Sindikasi dan
agregasi data menggunakan RSS/Atom
• URL yang valid
• Folksonomies
• Aplikasi wiki pada
sebagian atau seluruh Website
•XMLWeb-ServiceAPI
2.3 Web 3.0 / Semantic
Web
Walaupun masih dalam
perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi
menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0
sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada
layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand [Joh07]. Namun,
menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara
baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan
dari data online. Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada
dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki
isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang
dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi
dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web
inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan
mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah [Tim01].
3.
Komponen-komponen Semantic Web
Pembuatan Semantic Web
dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide
Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web
adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL. Berikut ini adalah layer dari
Semantic Web sebagaimana direkomendasikan oleh W3C (www.w3c.org):
Gambar 1: Layer pada semantic Web
3.1 XML dan XML Schema
Extensible Markup
Language (XML) merupakan bahasa markup yang didesain untuk menjadi sarana yang
mudah dalam mengirimkan dokumen melalui Web. Berbeda dengan Hypertext Markup
Language (HTML), XML memungkinkan penggunanya untuk mendefinisikan custom tag.
Namun, standard XML tidak memiliki constraint semantik pada arti dari dokumen
tersebut. XML Schema merupakan bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan
aturan (schema) yang harus dipatuhi oleh dokumen XML. Struktur dari dokumen XML
yang dibuat harus sesuai dengan schema yang telah didefinisikan tersebut. Berikut
ini adalah contoh sederhana definisi schema yang dibuat untukmendeskripsikan
sebuah kota dengan menggunakan XML Schema (kota.xsd):
<xs:schema
xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema">
<xs:element name="kota"
type="Kota"/>
<xs:complexType name="Kota">
<xs:sequence>
<xs:element name="nama"
type="xs:string"/>
<xs:element name="populasi"
type="xs:decimal"/>
</xs:sequence>
</xs:complexType>
</xs:schema>
Berdasarkan schema di atas, kita dapat membuat sebuah
dokumen XML sebagai berikut:
<kota
xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance"
xsi:noNamespaceSchemaLocation="kota.xsd">
<nama>Bandung</nama>
<populasi>3.5</populasi>
</kota>
3.2 RDF dan RDF Schema
Resource Description
Framework (RDF) adalah spesifikasi yang dibuat oleh W3C sebagai metode umum
untuk memodelkan informasi dengan menggunakan sekumpulan format sintaks. Ide
dasar dari RDF adalah bagaimana kita dapat membuat pernyataan mengenai sebuah
resource Web dalam bentuk ekpresi “Subjet-Predikat-Objek”. Dalam terminology
RDF, SPO ini seringkali disebut dengan istilah N-triple. Subjek mengacu pada
resource yang ingin dideksripsikan. Predikat menggambarkan kelakuan atau
karakteristik dari resource tersebut dan mengekspresikan hubungan antara subjek
dan objek. Sebagai contoh, kita ingin mepresentasikan ide “Dokumen ini berjudul
Jadwal Ujian dan dipublikasi oleh Fakultas IT UKM”. Dengan menggunakan bentuk
Ntriple dari RDF, pernyataan kalimat tersebut dapat memiliki bentuk sebagai berikut:
<http://www.itmaranatha.org/jadwal>
<http://purl.org/dc/elements/1.1/title>
“Jadwal Ujian”
<http://www.itmaranatha.org/jadwal>
<http://purl.org/dc/elements/1.1/publisher>
“Fakultas IT UKM”
Selain menggunakan
bentuk S-P-O (N-triple), pernyataan tersebut dapat diekpresikan dengan
menggunakan RDF/XML sebagai berikut:
<rdf:RDF
xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#"
xmlns:dc="http://purl.org/dc/elements/1.1/">
<rdf:Description
rdf:about="http://www.itmaranatha.org/jadwal">
<dc:title>Jadwal Ujian</dc:title>
<dc:publisher>Fakultas IT
UKM</dc:publisher>
</rdf:Description>
</rdf:RDF>
Mekanisme
pendeskripsian resource inilah yang merupakan komponen utama yang dikemukakan
oleh W3C’s Semantic Web di mana perangkat lunak dapat menyimpan, menukar, dan
menggunakan informasi yang dapat dibaca mesin yang didistribusikan melalui Web,
yang pada akhirnya memampukan pengguna dalam menangani informasi tersebut
dengan tingkat efisiensi dan tingkat kepastian yang lebih baik. RDF Schema
dapat dipandang sebagai kamus data atau vocabulary untuk mendeskripsikan
properties dan classes dari resources RDF.
3.3 OWL
Web Ontology Language
(OWL) adalah suatu bahasa yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang
bukan sekedar menampilkan informasi tersebut pada manusia, melainkan juga yang
perlu memproses isi informasi isi. Ontology sendiri dapat didefinisikan sebagai
suatu cara untuk mendeskripsikan arti dan relasi dari istilah-istilah.
Deskripsi tersebut berisi classes, properties, dan instances. Deskripsi ini
dapat membantu sistem computer dalam menggunakan istilah-istilah tersebut
cengan cara yang lebih mudah [Lee06]. Dengan menggunakan OWL, kita dapat
menambah vocabulary tambahan disamping semantiks formal yang telah dibuat
sebelumnya menggunakan XML, RDF, dan RDF Schema. Hal ini sangat membantu
penginterpretasian mesin yang lebih baik terhadap isi Web. Untuk
mendeskripsikan properties dan classes, OWL menambahkan vocabulary seperti:
• “among others”
• Relasi antar classes
(misalnya: “disjointness”)
• Kardinalitas
(misalnya: “exactly one”)
• Kesamaan (equality)
• Karakteristik
property (misalnya: “symmetry”)
• Enumerated classes
OWL menyediakan tiga
buah subbahasa yang dirancang untuk digunakan oleh para pengguna tertentu,
yaitu:
• OWL Lite, digunakan
oleh pengguna yang membutuhkan suatu hirarki pengklasifikasian dan berbagai
constraints sederhana.
• OWL DL, digunakan
oleh pengguna yang menginginkan tingkat ekpresi maksimal dan semua konklusi
yang dihasilkan dapat dihitung dalam waktu yang terbatas (finite)
• OWL Full, digunakan
oleh pengguna yang menginginkan tingkat ekpresi maksimal dan kebebasan sintaks
dari RDF tanpa mempertimbangkan komputasi yang dibutuhkan.
Berikut ini adalah
contoh untuk mendeskripsikan class Airport menggunakan OWL:
<rdf:RDF
xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntaxns#"
xmlns:rdfs="http://www.w3.org/2000/01/rdf-schema#"
xmlns:owl="http://www.w3.org/2002/07/owl#"
xml:base="http://www.daml.org/2001/10/html/airport-ont">
<owl:Ontology rdf:about="">
<owl:versionInfo>$Id:
airport-ont.daml,v 1.1 2002/03/14
06:24:16 mdean Exp $</owl:versionInfo>
<rdfs:comment>Airport</rdfs:comment>
</owl:Ontology>
<rdfs:Class rdf:ID="Airport">
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty
rdf:resource="#name"/>
<owl:allValuesFrom
rdf:resource="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#string"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty
rdf:resource="#iataCode"/>
<owl:allValuesFrom
rdf:resource="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#string"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty
rdf:resource="#icaoCode"/>
<owl:allValuesFrom
rdf:resource="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#string"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty
rdf:resource="#location"/>
<owl:allValuesFrom
rdf:resource="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#string"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty
rdf:resource="#latitude"/>
<owl:allValuesFrom
rdf:resource="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#double"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty
rdf:resource="#longitude"/>
<owl:allValuesFrom
rdf:resource="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#double"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
<rdfs:subClassOf>
<owl:Restriction>
<owl:onProperty
rdf:resource="#elevation"/>
<owl:allValuesFrom
rdf:resource="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#double"/>
</owl:Restriction>
</rdfs:subClassOf>
</rdfs:Class>
<owl:DatatypeProperty
rdf:ID="elevation"/>
<owl:DatatypeProperty
rdf:ID="iataCode"/>
<owl:DatatypeProperty
rdf:ID="icaoCode"/>
<owl:DatatypeProperty
rdf:ID="latitude"/>
<owl:DatatypeProperty
rdf:ID="location"/>
<owl:DatatypeProperty
rdf:ID="longitude"/>
<owl:DatatypeProperty
rdf:ID="name"/>
</rdf:RDF>
3.4 SPARQL
SPARQL Protocol and RDF
Query Language (SPARQL) adalah sebuah protocol dan bahasa query untuk Semantic
Web’s resources. Sebuah query yang menggunakan SPARQL dapat terdiri atas triple
patterns, konjungsi (or), dan disjungsi (and). Berikut ini adalah contoh query
yang menghasilkan semua ibu kota di Indonesia:
PREFIX abc:
<http://mynamespace.com/exampleOntologie#>
SELECT ?capital ?province
WHERE {
?x abc:cityname ?capital.
?y abc:provincename ?province.
?x abc:isCapitalOf ?y.
?y abc:isInCountry abc:indonesia.
}
Untuk menjalankan
SPARQL kita dapat menggunakan beberapa tools dan APIs seperti: ARQ, Rasqal,
RDF::Query, twingql, Pellet, dan KAON2 [Lei05]. Tools tersebut memiliki API
yang memampukan pemrogram untuk memanipulasi hasil query dengan berbagai
aplikasi yang ada. Namun, sebagai standar kita dapat menggunakan SPARQL Query
Results XML Format [Dav07] yang direkomendasikan oleh W3C.
Berikut ini adalah
hasil dari query di atas:
<?xml version="1.0"?>
<sparql xmlns="http://www.w3.org/2005/sparql-results#">
<head>
<variable name="capital"/>
<variable name="province"/>
</head>
<results>
<result>
<binding name="capital">
<literal
datatype="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#string">
Bandung
</literal>
</binding>
<binding name="province">
<literal
datatype="http://www.w3.org/2001/XMLSchema#string">
Jawa Barat
</literal>
</binding>
</result>
<!-- more results -->
</results>
</sparql>
4.
Jena: Framework Pengembangan Aplikasi Semantic Web Berbasis Java
Jena
Java RDF API and toolkit merupakan framework berbasis bahasa Java untuk mengkonstruksi
aplikasi Semantic Web. Framework ini menyediakan lingkungan pemrograman untuk
RDF, RDF Schema, OWL, dan SPARQL serta memiliki mesin inferensi berbasis aturan
(rule-based inference engine). Jena juga memiliki kemampuan untuk digunakan
sebagai basis data RDF melalui layer yang dikenal dengan nama Joseki [Jer07]. Untuk
membuat aplikasi Semantic Web, pertama-tama kita harus membuat model RDF. Sebagai
contoh, kita membuat model pohon keluarga sebagai berikut:
Untuk contoh ini,
misalnya kita telah memiliki vocabulary “Relationship” [Ian05] yang didalamnya
terdapat properties siblingOf, spouseOf, parentOf, dan childOf. Jena memiliki
kelas ModelFactory yang dapat digunakan untuk membuat berbagai model. Melalui
model inilah kita akan membuat sebuah Resource yang merepresentasikan setiap
orang yang ada pada pohon keluarga di atas. Setelah semua resource dibuat,
selanjutnya kita dapat menambahkan statements kepada resource tersebut. Pada Jena,
subjek setiap statement selalu berupa sebuah Resource, sedangkan predikat
direpresentasikan oleh Property, dan objek bisa direpresentasikan oleh sebuah
Resource lain maupun sebuah nilai literal. Untuk menggambarkan relasi pada
pohon keluarga tersebut, kita harus menambahkan empat buah instance Property
dengan cara memanggil method addProperty( ).
Berikut ini adalah potongan kode
yang merepresentasikan model pohon keluarga (keluarga.rdf) pada gambar 1:
// URI declaration
String familyUri = "http://family/";
String relationshipUri =
"http://purl.org/vocab/relationship/";
// Create an empty Model
Model model =
ModelFactory.createDefaultModel();
// Create a Resource for each family member,
identified by their URI
Resource iwan = model.createResource(familyUri+"iwan");
Resource santi =
model.createResource(familyUri+"santi");
Resource joni =
model.createResource(familyUri+"joni");
Resource anni =
model.createResource(familyUri+"anni");
// and so on for other family members
// Create properties for the different types
of relationship
// to represent
Property childOf =
model.createProperty(relationshipUri,"childOf");
Property parentOf =
model.createProperty(relationshipUri,"parentOf");
Property siblingOf =
model.createProperty(relationshipUri,"siblingOf");
Property spouseOf =
model.createProperty(relationshipUri,"spouseOf");
// Add properties to iwan describing
relationships to other family
// members
iwan.addProperty(siblingOf,santi);
iwan.addProperty(spouseOf,anni);
iwan.addProperty(parentOf,edo);
// Can also create statements directly . . .
Statement statement =
model.createStatement(iwan,parentOf,fanny);
// but remember to add the created
statement to the model
Program 1: Pendeklarasian Pohon
Keluarga
Dengan
menggunakan OWL, kita juga dapat menambahkan karakteristik dari semuar
resources. Misalnya, OWL dapat digunakan untuk menyatakan bahwa property
childOf adalah kebalikan dari property parentOf. Setelah model terbentuk, selanjutnya kita
dapat melakukan query terhadapnya. Berikut ini contoh sederhana dari penggunaan
SPARQL dengan menggunakan framework Jena:
// Open the “keluarga RDF graph” from the
filesystem
InputStream in = new FileInputStream(new
File("keluarga.rdf"));
// Create an empty in-memory model and
populate it from the graph
Model model = ModelFactory.createMemModelMaker().createModel();
model.read(in,null); // null base URI, since
model URIs are absolute
in.close();
// Create a new query
String queryString =
"PREFIX fam:
<http://mynamespace.com/keluarga> " +
"SELECT ?name " +
"WHERE {" +
" ?name fam:childOf \"Iwan\" .
" +
" }";
Query query =
QueryFactory.create(queryString);
// Execute the query and obtain results
QueryExecution qe =
QueryExecutionFactory.create(query, model);
ResultSet results = qe.execSelect();
// Output query results
ResultSetFormatter.out(System.out, results,
query);
// Important - free up resources used running
the query
qe.close();
Program 2:
Contoh Pengeksekusian Sebuah Query Sederhana
Selain melakukan query
sederhana seperti di atas, Jena juga memiliki kemampuan untuk melakukan
penalaran (inference) terhadap model yang telah dibuat. Dengan kata lain, Jena
memiliki kemampuan untuk membuat statements tambahan yang belum ditulis secara
eksplisit di dalam model [Jer04].
5.
Kesimpulan dan Saran
Web 3.0 adalah sekumpulan
teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi
dan menarik kesimpulan dari data online. Semantic Web memiliki tujuan yang sama
karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di
dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang
dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software
agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu
mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Penulisan ini juga
telah memperlihatkan berbagai komponen yang mendukung pembuatan Semantic Web
yaitu XML, XML Schema, RDF, RDFS, dan SPARQL. Selain itu, tulisan ini juga
membahas secara sederhana mengenai Jena yang dapat digunakan oleh programmer
berbasis Java untuk membuat aplikasi Semantic Web.
Berbagai teknik lain
yang menjadi komplemen dari Semantic Web pun sebenarnya telah dilakukan oleh
beberapa perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di data mining masih
terus berusaha untuk mencari pola dari aliran informasi yang begitu simpang
siur di dalam Web. IBM pun telah menawarkan layanan yang mampu menyisir isi
blogs, message boards, dan newsgroup dari para klien mengenai produk mereka
yang selanjutnya dapat menarik kesimpulan mengenai tren tanpa menggunakan
teknik metadata seperti yang dilakukan pada Semantic Web.
Referensi
[Dav07] Dave Beckett,
Jeen Broekstra (2007). SPARQL Query Results XML Format. Available: http://www.w3.org/TR/rdf-sparql-XMLres/.
Accessed: 20/06/07
[Ian05] Ian Davis, Eric
Vitiello Jr. (2005). RELATIONSHIP: A vocabulary for describing relationships
between people. Available: http://vocab.org/relationship/.
Accessed: 20/06/07
[Jer04] Jeremy J.
Carrol, et al. (2004). Jena: implementing the semantic web recommendations.
Proceedings of the 13th International WWW Conference on Alternate Track Papers
and Posters, ACM Press, 2004, p 74-83.
[Jer07] Jeroen Van Der Ham
(2007). Semantic Web Tools.Available:http://esw.w3.org/topic/SemanticWebTools.
Accessed: 10/06/07
[Joh07] John Borland
(2007). A Smarter Web. Available:http://www.technologyreview.com/Infotech/18396/.
Accessed: 12/06/07
[Lee06] Lee Provoost,
Erwan Bornier (2006). Service-Oriented Architecture and theSemantic Web: A
killer combination? Published Thesis. University of Utrech
[Lei05] Leigh Dodds
(2005). Introducing SPARQL: Querying the Semantic Web.Avaiblable: http://www.xml.com/lpt/a/1628.
Accessed: 20/06/07
[Mic04] Michael K.
Smith, Chris Welty, Deborah L. McGuinnes (2004). OWL Web Ontology Language
Guide. Available: http://www.w3.org/TR/owl-guide/.
Accessed: 12/06/07
[She01] Sheila A.
McIlraith, Tran Cao Son, and Honglei Zeng (2001) . Semantic Web Services. IEEE
Intelligent Systems: Apr 2001. Vol 16 Iss 1, p. 46-53.
[Tim01] Tim
Berners-Lee, J. Hendler, and O. Lassila (2001). The semantic web. Technical
report, Scientific American.
Comments
Post a Comment